Jumat, 28 Februari 2014

ARES Drone Terbaru Militer AS


By on 02.13

ARES drone AS
credit:DARPA
Untuk masa kedepan, para tentara Amerika yang terluka di zona tempur yang berbahaya atau sulit dijangkau, bisa dibawa diselamatkan oleh kapal yang dirancang khusus, Yaitu Drone yang dikendalikan dengan Smartphone.
The US Defense Advanced Research Projects Agency –red DARPA, sedang mengembangkan teknologi militer terbarunya yaitu membuat pesawat militer tak berawak  yang mampu membantu gerakan pasukan di zona pertempuran, seperti  proses penyergapan dan pengembangan alat peledak  atau dikenal dengan singkatan IED. Aerial Reconfigurable Embedded System (ARES) drone, adalah pesawat yang bisa mengangkut kargo menuju garis depan dizona pertempuran dan sebaliknya. Drone ini juga mampu mengirim dan menjemput pasukan dari daerah yang berbahaya, atau evakuasi pasukan yang terluka, serta dapat dengan akurat melakukan pengumpulan data intelijen, baik itu hasil data pengawasan musuh maupun hasil pengintaian secara mendetail.

Teknologi militer pada program ini diklaim mempunyai  tujuan sebagai  bentuk alternatif dalam proses pelatihan untuk dapat dengan mudah mempersiapkan akses menuju evakuasi ke Helikopter  jelas Ashis Bagai  manajer program DARPA pada halaman LIVESCIENCE.

" Tujuan kami adalah untuk penyediaan yang  fleksibel , alat transportasi  yang meminimalisir ancaman pada zona tempur, yang pada gilirannya mendukung percepatan ,serta  biaya operasional yang efektif dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan misi , " kata Ashis Bagai  dalam pernyataannya .

Selama ini Medan tempur yang sulit disertai ancaman serangan dari pejuang musuh membuat  truk dan kendaraan darat lainnya sangat beresiko untuk mencapai garis depan di zona pertempuran , jelas salah satu pejabat DARPA . Sedangkan,  titik-titik di zona tempur biasanya membutuhkan rata-rata 100.000 pound ( 45.300 kilogram ) pasokan barang pada setiap minggu, Selain itu, beberapa tentara ditempatkan pada ketinggian tinggi atau di daerah dengan akses jalan yang terbatas  mereka menambahkan.

Teknologi militer Drone ARES drone dirancang untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal . Sistem pada pesawat tak berawak ini akan mampu mensuplai hingga 3.000 pon ( 1.360 kg ) persediaan. Drone ini juga mempunyai  teknologi canggih pada power sistem, pengontrol bahan bakar dan manuver penerbangan digital dan itu semua dikontrol oleh pilot dengan menggunakan Smartphone atau tablet pc
Pada awalnya tahun 2009 DARPA mulai bereksperimen dengan the agency's Transformer program, yang mengembangkan  teknologi mobil militer terbang lapis baja . Dalam perjalanannya Pada 2013 , DARPA memutuskan untuk fokus pada konsep desain drone ARES ini .
Skunk Works, Lockheed Martin Corp.'s California sebagai pusat risetnya, yang memimpin proses desain untuk program drone ARES . Skunk Works sebelumnya bekerja pada SR - 71 Blackbird pesawat mata-mata supersonik pada era Perang Dingin dengan pesawat mata-mata U-2 yang terkenal .

source:livescience

About Nabila Syahidda

Nabila Syahidda adalah seorang newbie di dunia blogger, namun tiada halangan baginya mengekspresikan kemampuannya dalam nenulis artikel, terutama dunia Sains dan Teknologi. Semoga menjadi cara terbaik untuk berbagi ilmu dan pengetahuan

0 komentar:

Posting Komentar